Industri startup bakal memperoleh tambahan investasi dari sejumlah BUMN. Pasalnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menyatakan komitmennya untuk mendukung startup melalui kekuatan investasi yang dimiliki oleh perusahaan pelat merah.

Erick menjelaskan bahwa investasi di startup merupakan bagian besar dari program transformasi BUMN. Salah satu key performance indicator BUMN, kata Erick, adalah investasi di 50 startup asal Indonesia.

Saat ini, sejumlah BUMN sudah membentuk perusahaan modal ventura sendiri. Salah satu yang sudah aktif berinvestasi adalah MDI Ventures milik Telkom. Dalam situs resminya, MDI Ventures diketahui memiliki 56 startup yang menjadi portofolio mereka. Selain itu, MDI Ventures juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan modal ventura lain seperti Finch Capital dan KB Investment Group untuk membentuk dana kelolaan.

Telkomsel, yang merupakan anak perusahaan Telkom, juga sudah berinvestasi ke sejumlah startup melalui Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Beberapa startup yang mendapatkan suntikan dana dari TMI, antara lain TaniHub Group, Tada, Halodoc, PrivyID, Inspigo, dan Sekolah.mu.

Gurita Bisnis Telkom Group dan Investasinya di Sektor Teknologi

Kementerian yang dipimpin Erick juga sudah mendorong Presiden Joko Widodo untuk meluncurkan program pelatihan 10 ribu startup yang akan diselenggarakan pada minggu kedua Desember 2021.

Menanggapi rencana investasi BUMN, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai BUMN telah mempertimbangkan sejumlah indikator sebelum berinvestasi di startup seperti menyediakan layanan yang dibutuhkan masyarakat atau mampu memenangkan kompetisi. Bhima juga menegaskan model bisnis startup harus bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari BUMN.

(Diedit oleh Demis Rizky Gosta)